KULIAH PERTAMA SEBAGAI PEMBENTUKAN
KESAN TERBAIK
by : Rizky Mulyadin
Hari
Senin kemarin, tepatnya tanggal 20 Agustus 2018, sebagian besar mahasiswa
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang memulai perkuliahan
kembali. Bagi saya, perkuliahan perdana di kampus Ulul Albab ini sudah saya
tempuh tiga kali selama tiga semester. Biasanya satu minggu pertama masuk
kuliah merupakan kuliah perdana bagi banyak mata kuliah. Saya merasakan sendiri
selama tiga kali kuliah perdana ini para dosen ada yang memenuhi tugasnya dan
ada yang tidak. Dalam artian, tidak adanya peningkatan kehadiran pada kuliah
pertama oleh para dosen terlepas dari ketidaktahuan para mahasiswa atas
halangan kenapa mereka tidak mampu hadir.
Kita
sebagai mahasiswa, utamanya mahasiswa psikologi, seharusnya mengetahui bahwa
banyak penelitian dalam ilmu yang kita pelajari adalah berasal dari hewan. Dari
sini, saya ambil contoh pada anak bebek. Anak bebek mengikuti induknya bukan
karena bawaan sejak lahir, namun karena kehadiran induknya pada saat telur
menetas. Kehadiran induk bebek ini untuk memberikan kesan perhatian pada
anaknya sehingga muncullah rasa nyaman dan percaya untuk anak bebek selalu
mengikutinya.
Jika diaplikasikan dalam perkuliahan, maka
kehadiran dosen pada hari pertama merupakan peristiwa yang penting
untuk memberikan kesannya pada mahasiswa walaupun
pemunculan kesan pertama ini bisa muncul di minggu berikutnya. Tidaklah mengherankan jika pada hari pertama perkuliahan tidak langsung melakukan kuliah aktif
melainkan pengenalan antara dosen dengan mahasiswa
dan pengenalan secara umum pembahasan mata kuliah selama satu semester
kedepannya. Biasanya seluruh mahasiswa (bukan hanya mahasiswa psikologi)
bisa membentuk kesan pertama mereka sendiri terhadap dosen
pembimbingnya dari cara pengenalan dirinya dan terutama penetapan
penilaian dari dosen kepada mahasiswa. Informasi
bagaimana karakter dosen pembimbing bisa mahasiswa
ketahui di
hari pertama perkuliahan, misalnya seperti ketegasan, humoris, atau serius.
Kembali
pada contoh anak bebek tadi, ketika induknya tidak berada di sampingnya maka suara jeritan
untuk memanggil induknya akan terdengar. Begitu pula ketika pembimbing atau dosen tidak ada ketika kesempatan membentuk kesan pertama
ini ada, mahasiswa
seringkali merasa bimbang dan putus semangat karena kesan pertama sangatlah
berarti.
Kemudian muncul yang lain lagi, yaitu ketika ada mahasiswa yang tidak hadir
di hari pertama perkuliahan ketika dosen pembimbing hadir. Biasanya yang muncul
adalah rasa kaget dalam artian mahasiswa yang tidak hadir di hari pertama ini
telah melewatkan kesempatan pembentukan kesan pertama dari dosen di hari yang
sama. Jadi, di hari pertama perkuliahan dosen telah memberikan kesan pertamanya
kepada mahasiswa sedangkan ada beberapa mahasiswa yang tidak hadir di
kesempatan pada hari itu menjadi kaget di minggu selanjutnya karena ia
melewatkan kesempatan pembentukan kesan dari dosen di minggu sebelumnya.
Tulisan ini hanyalah pengalaman pribadi penulis atau mungkin
beberapa mahasiswa lainnya. Inti dari tulisan ini hanyalah
pesan bagaimana pentingnya kehadiran di hari pertama perkuliahan, pernah saya
mendengar mahasiswa mengatakan bahwa hari pertama itu tidak
penting karena hanya ada kontrak kuliah dan tidak ada
kegiatan belajar mengajar. Argumen ini menurut saya sebenarnya keliru karena
pemahaman emosional antara dosen dan mahasiswa dan pembentukan
kesan pertama yang sudah mereka lewatkan.
No comments:
Post a Comment