FILOSOFI HURUF KATA
QUR’AN
By : Yuni Hadziqoh
Bahasa
Arab adalah bahasa Islam. Bahasa Arab adalah bahasa surga. Bahasa Arab adalah bahasa
kitab suci umat Islam, al-Quran. Hadist nabi, istilah-istilah dalam fiqih maupun
ilmu Islam pasti menggunakan Bahasa Arab. Tanpa memahami Bahasa Arab dengan baik
dan benar kita akan sulit untuk memahami ajaran-ajaran Islam. Mengapa harus Bahasa
Arab? Apa keistimewaan Bahasa Arab dibanding bahasa lain?
Allah
memilih Bahasa Arab sebagai bahasa utama umat Islam bukan tanp aalasan. Bahasa
Arab memiliki banyak keistimewaan yang tidak dimiliki bahasa lain. Salah
satunya adalah memiliki banyak sinonim untuk satu kata. Tahukah Anda bahwa dalam
Bahasa Arab, kita bisa mendapati 21 kata sinonim untuk cahaya, 52 kata sinonim untuk
kegelapan, 50 sinonim untuk awan, 64 sinonim untuk hujan, 170 sinonim untuk air
dan 100 sinonim untuk jenggot serta ribuan kata lainnya. Setiap kata dalam Bahasa
Arab memiliki penekanan makna berbeda walaupun bersinonim. Misalkan kata نظر berarti memandang atau
melihat, sedangkan رمق berarti melihat dengan sedikit membelalakkan mata. Bahkan
terkadang huruf penyusun katanya memiliki arti tersendiri. Tak terkecuali huruf-huruf
penyusun kata Quran, yaitu qof(ق), ro’(ر), hamzah(أ) dan
nun (ن).
ق menurut Ilmu Tajwid termasuk huruf qolqolah.
Qolqolah secara bahasa berarti memantul atau goncangan. Di dalam kehidupan ini,
kita sebagai manusia pasti akan mengalami ujian hidup. Dengan kata lain kita mengalami
goncangan di dalam hidup ini. Tidak ada manusia yang tidak diuji dan tidak mendapat
masalah. Semua orang pasti akan mengalaminya. Bahkan kesedihan atau ketakutan dalam
intensitas kecil pun kita bisa menyebutnya dengan istilah goncangan. Allah memberikan goncangan kepada setiap umat manusia
untuk mendidiknya dan mengujinya, terlebih kepada manusia yang beriman. Seperti
yang sudah Allah beritakan di dalam al-Quran suratal-Ankabut ayat 2 yang
artinya, Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan,
“Kami telah beriman” dan mereka tidak diuji?
Huruf kedua yaituر yang termasuk huruf takri
rmenurut sifatnya. Takrir berarti
getaran atau bisa juga diartikan mengulang. Ujian di dalam hidup ini selalu diulang-ulang.
Satu masalah selesai maka akan timbul masalah lain atau bahkan terkadang datang
bersamaan. Hidup memang penuh dengan ujian.
Jika tidak ada ujian maka bukan hidup namanya, alias telah tamat riwayatnya. Ujian
akan selalu hadir dalam hidup kita sampai ajal menjemput. Ujian bukan hanya soal
masalah atau kesulitan. Bahagia pun
termasuk ujian. Sikap kita terhadap ujian itulah nanti yang akan dipertanggungjawabkan
di hadapan Allah.
Huruf أ memilki sifat syiddah yang
berarti kuat, tekanan. Begitu pula dengan kehidupan ini yang penuh dengan tekanan.
Kita ditekan untuk bisa bertahan hidup dan menghidupi keluarga. Contoh kecil saja
di dalam dunia sekolah, kita ditekan untuk belajar supaya bisa lulus ujian. Ditekan atau dipaksa seorang rentenir untuk membayar
hutang merupakan contoh kecil lain. Namun, tekanan ini bersifat subyektif,
artinya setiap orang tidak sama dalam mengukur sebuah tekanan. Bisa jadi menurut
si A membayar uang sekolah anaknya adalah tekanan karena ia termasuk golongan menengah
ke bawah, namun menurut si B bukanlah tekanan karena ia termasuk orang yang
mampu.
Yang terakhir yaitu
huruf ن yang merupakan huruf idzlaq menurut sifatnya. Idzlaq memiliki arti licin atau ringan.
Filosofinya, semua goncangan, ujian dan tekanan yang selalu datang silih berganti
dalam hidup kita akan terasa ringan jika diserahkan dan dipasrahkan kepada
Allah. Caranya yaitu dengan bersyukur dan
bersabar. Jika kita mendapat ujian berupa kebahagiaan maka kita harus bersyukur
kepada Allah, mengingat bahwa semua itu datangnya dari Allah untuk menguji kita
apakah kita akan bersyukur atau malah kufur, na’udzubillah. Sedangkan jika
kita mendapat musibah, ujian berupa kesulitan atau kesedihan maka kita harus bersabar.
Jangan mengeluh atau bahkan menyalahkan orang lain. Hidup itu bagai roda yang
selalu berputar, kadang kita berada di atas saat kita mendapat nikmat, namun kita
juga bisa berada di bawah saat mendapat musibah.